SMA Negeri 1 Kupang Barat Adakan MGMP

Oleh Amatus Bhela

Editor : Obednego Buitlena

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Linus Lusi, S.Pd, MM, membuka secara resmi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMA Negeri 1 Kupang Barat (Jumat, 25/08). Dihadapan 56 guru, kepala dinas menegaskan, agar kegiatan ini dapat diikuti dengan sungguh-sungguh. “Kita bertemu tentu ada produknya. Kalau kita  bertemu tidak ada produk, berarti ada yang kerja setengah-setengah. Mau setengah-setengah, atau sampai selesai?” tanya kepala dinas, dan dijawab serentak para guru “sampai selesai!”.  “Kalau setengah-setengah, akan mempengaruhi energi, tenaga”, ujarnya. Ia menambahkan, bahwa pertemuan yang dimulai kemarin (Kamis) artinya  bapak ibu mulai proses” tandasnya. “Kebijakan Dinas P dan K jelas, dari sekian kebijakan dan program,  salah satunya soal implementasi kurikulum merdeka.  Dulu K13, sebelumnya KTSP, KBK. Sebelum-sebelumnya juga ada kurikulum ke belakang,” bebernya.

Kepala dinas yang pernah menjadi kepala SD Tingkat Kota Kupang, ini membeberkan tentang implementasi kurikulum merdeka, yang sudah mulai berlaku secara luas.  “Dilihat dari sosialisasi IKM yang  sudah dua tahun berjalan,  mempertanyakan dampaknya   terhadap pembelajaran siswa kita seperti; prestasi, karakternya, literasi, numerasi”, ungkapnya dengan nada menggugat.  Menurutnya, dari konsep ini, kekuatan dinas P dan K dan  kebijakan nasional ada di bapak dan ibu (para guru). Tentu satuan pendidikan di luar komando, ada pak kepala sekolah dengan wakilnya, dengan guru mata pelajaran, wali kelas, harus benar-benar melihat ini sebagai sebuah masalah” pintanya.

Dalam arahan selanjutnya, ia mencoba menggali pengalaman para guru, selama melaksanakan dan  menyusun komponen yang termuat dalam IKM.  Kepala dinas mengajak para guru, untuk flash back pada kurikulum-kurikulum yang pernah dilalui. Ia menghimbau kepada peserta MGMP, agar mampu menganalisis dan membandingakan IKM dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya.  Baginya, ini penting, agar ketika menyusun komponen pembelajaran kurikulum merdeka, guru dapat melihat plus-minusnya. Caranya ialah dengan membuat lajur dari masing-masing kurikulum yang pernah berlaku, dan melihat esensi yang termuat di dalamnya. Tujuannya adalah sebagai referensi pribadi, dengan cara mengkaji setiap episode, sehingga esensi dasarnya dapat diketahui dan dijadikan sebagai pembanding.

Ditekankan pula, bahwa dalam IKM, ada tiga komponen penting yang perlu diperhatikan, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan  evaluasi. Olehnya, ia mengingatkan agar  selama satu tahun berjalan, perlu ada evaluasi internal bagi setiap guru. Selain itu, penerapan 8 standar  wajib dijalani, dengan  konsekwensinya membutuhkan dana. Dana dimaksud bersumber dari BOSS dan dana komite. Pada kesempatan itu, kepala dinas sempat “menguji” daya ingat para guru, dengan menanyakan apa saja yang dimaksud dengan 8 standar pendidikan.  Menyinggung tentang  permendikbud  nomor 14 tahun 2005, salah satunya,  kompetensi yang waib dimiliki seorang guru yakni kompetensi pedagogy, akademik, dan sosial.

Pada akhir arahannya, kepala dinas mengharapkan, agar dalam perencanaan pembelajaran, perlu memuat materi yang berhubungan dengan potensi lokal di Kupang Barat, yang dapat dikembangkan, seperti pertanian, peternakan, selain peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang pendidikan, pedemi mendukung  visi dan misi gubernur Nusa tenggara Timur.

Kadis

Hendrikus M.Buan, S.Pd, kepala SMA Negeri 1 Kupang Barat, pada kesempatan yang sama, menekankan pentingnya kegiatan MGMP bagi para gurunya. “Kegiatan kita ini sesungguhnya menjadi kegiatan yang begitu penting bagi kita” tandasnya.   Kalau dari tema kegiatan kita di sini (Peningkatan kompetensi guru dalam implemetasi kurikulum merdeka,   menginspirasi kita, bahwa sesungguhnya guru memiliki tugas yang sangat penting.  Tugas pokok guru dan tanggung jawabnya, akan dapat dilakukan dengan baik  jika kompetensinya benar-benar dipacu secara terus menerus. Karena itu,  kita membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, agar bisa mengembangkan semua kompetensi yang dimiliki,  demi terlaksananya tugas pokok kita sebagai guru”, ungkapnya.  Lebih lanjut ia menyoroti  tugas pokok guru sesuai dengan permendikbud nomor 15 tahun 2018. “ tugas guru adalah mendidik, membina, melatih, mengarahkan, dan seterusnya. Tugas ini akan bisa terlaksana dengan baik,  kalau guru itu bisa melakukan semua perencanaan yang harus dimiliki dan diimplementasikan. Karena itu, lanjutnya, tugas pokok guru secara operasional, adalah membuat perencanaan, maka kita perlu kurikulum” ujarnya. Ia  berharap, 56 guru baik PNS maupun non PNS, harus memiliki kompetensi guru secara baik. Karena dalam implementasi, tidak membedakan ini guru negeri, ini guru non negeri, atau ASN non ASN” ungkapnya mengingatkan.  Ditambahkan,  kegiatan ini sangat berarti bagi guru; bagaimana  menyusun perencanaan , bagaimana  melaksanakannya,  bagaimana  mengevaluasinya, bagaimana  merefleksikannya, dan bagaimana  melakukan rencana tindak lanjut”, itu harus dilakukan dengan tekun” ujarnya.

NarasumberSelanjutnya ia mengajak para guru, untuk memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin, karena telah dihadirkan nara sumber. “Karena itu, papak ibu, hari ini kita bisa berkesempatan dengan nara sumer, bapak dari SMAN 5 (Imanuel Lakapu, S.Pd) bisa hadir karena saya sudah koordinasi dengan ibu kepala sekolah. SMA Negri 5 adalah sekolah penggerak sudah tahun ketiga. Jadi tentu banyak hal yang perlu kita ketahui. Kita membuka diri,  untuk bisa mendapatkan berbagai masukan dari bapak pengawas, fasilitator, agar apa yang menjadi tujuan ,  capaian kurikulum merdeka, ini benar-benar kita bisa   mencapainya” ujarnya penuh harap. Kepala sekolah juga berharap, agar para guru dapat memanfaatkan MGMP secara baik. “Bapak ibu harus merasakan, bahwa bapak ibu penting bagi orang lain, dan orang lain juga merasa penting, supaya waktu presentasi benar-benar berbagi. Sebelum kita berbagi ke luar, kita di dalam berbagi dulu. Berbagilah dengan benar. Olehnya gunakan kesempatan ini dengan baik.  Ada bapak Eman, hari ini bapak kadis ada, pengawas binaan juga ada. Kita sama-sama berbagi untuk satu tujuan yang baik demi anak didik kita. Kita berpikir tentang orang lain yakni siswa kita, orang lain berpikir tentang kita. Kepala sekolah sangat berterima kasih atas kehadiran bapak kadis  di tengah-tengah para guru SMA Negeri 1 Kupang Barat.  “Puji Tuhan, kita sudah bisa bertemu dengan bapak kadis kita di sini”, ujarnya penuh syukur.

Menri

Usai sambutan kepala dinas, kelompok tari Sanggar Smansa Kubar binaan ibu Tio Oematan, menampilkan sebuah tarian kreatif,  yang membuat suasana menjadi rileks dan terhibur. Hadir dalam acara pembukaan selain Fasilitator guru penggerak  Imanuel  Lakapu, S.Pd dan pengawas binaan Simon Gasang, S.Pd,M.BA, juga hadir ketua komite Pdt. Johanes Abjena.